Guru adalah orang yang di "Gu-gu dan di ti-ru", bukannya "wa-Gu dan ku-ru", apalagi "wa-Gu dan sa-ru". Nah karena merupakan orang yang digugu dan ditiru, sudah seharusnya mengajarkan yang benar-benar, bukannya mengajarkan yang salah.
Saya pernah diajar guru waktu SMP, beliau pada waktu menerangkan tentang pembulatan suatu bilangan ke 2 angka desimal.
Contoh:
1,356 jika dibulatkan sampai dengan 2 angka desimal, maka hasilnya menjadi 1,36.
Teman-teman setuju kan bahwa apa yang diterangkan guru saya tersebut benar.
Nah teman-teman, saya selanjutnya menanyakan kepada guru tersebut, alasannya apa bapak mengapa hasilnya 1,36?
Belaiu menjawab, bahwa: " pada 1,356 angka ke 3 dibelakang koma lebih besar dari 5, sehingga angka di depannya ditambah 1 dan angka ke 3 hilang".
Pertanyaan saya adalah: Setujukah Bapak/Ibu atau Sdr. (mungkin ada mahasiwa) atas alasan yang dikemukakan oleh guru SMP saya?
Makasih tanggapan teman-teman.
Kamis, 02 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
pak mau tanya nie menyimpang dari permasalahan desimal...
BalasHapuskapan bapak mengeluarkan nilai KKM di UPY masalahnya saya sudah semester terakhir nie pak. Ditunggu !!! Terimakasih sebelumnya.